- News
Madinah Mencapai Rekor 14,1 Juta Pengunjung pada 2023
Madinah menerima 14,1 juta pengunjung pada tahun 2023 yang menandai pentingnya kota suci ini sebagai tujuan ziarah.
Ringkasan Artikel:
- Kota suci Madinah menerima 14,1 juta pengunjung pada tahun 2023, meningkat 124 persen dibandingkan tahun 2014.
- Kota ini telah memulai beberapa program untuk meningkatkan pengalaman para peziarah, terutama di sektor transportasi.
- Meningkatkan pengalaman jemaah umrah dan haji menggarisbawahi tujuan Visi 2030 yang lebih luas, yaitu menarik 150 juta pengunjung setiap tahunnya pada tahun 2030.
Madinah telah mencetak rekor baru dengan menyambut 14,1 juta pengunjung pada tahun 2023. Pencapaian ini menggarisbawahi popularitas dan signifikansi kota yang semakin meningkat sebagai tujuan ziarah utama. Selain itu, peningkatan jumlah pengunjung mencerminkan keberhasilan kota ini dalam meningkatkan infrastruktur pariwisatanya.
Statistik pengunjung Madinah
Pada tahun 2023, Madinah menerima 14,1 juta pengunjung. Angka ini menunjukkan peningkatan 124% dibandingkan tahun 2014. Pada saat itu, kota ini menarik 6,3 juta pengunjung, melonjak menjadi 7,5 juta pada tahun 2017 hingga 9,8 juta pada tahun 2019. Sementara itu, dari tahun 2020-2021, pemerintah Arab Saudi melakukan pembatasan perjalanan sehubungan dengan pandemi COVID-19. Pada tahun 2022, pengunjung naik menjadi 8,2 juta. Rata-rata, pengunjung tinggal selama 10 hari, menyumbang lebih dari SR49 miliar dalam bentuk pengeluaran pada tahun 2023. Masuknya pengunjung ini menyoroti daya tarik Madinah dan efektivitas strategi pariwisatanya. Beberapa faktor telah berkontribusi terhadap pertumbuhan yang mengesankan ini. Dukungan pemerintah sangat penting, dengan berbagai program yang diselaraskan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Peningkatan dalam akomodasi, keramahtamahan, transportasi, dan layanan kesehatan telah membuat Madinah lebih mudah diakses dan ramah. Selain itu, aktivasi prosedur teknis dan perluasan layanan museum telah meningkatkan pengalaman pengunjung secara keseluruhan.
Atraksi dan program untuk peziarah
Madinah memiliki beberapa atraksi utama yang menarik jutaan pengunjung. Masjid Nabawi, sebuah situs religius yang penting, merupakan sorotan utama bagi para peziarah. Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam, menarik banyak pengunjung. Gunung Uhud, situs religius penting lainnya, menawarkan wawasan sejarah dan pemandangan yang indah. Tempat-tempat wisata ini memberikan pengalaman religius dan budaya, yang memperkaya perjalanan para pengunjung. Visi Saudi 2030 mencakup Program Tamu Rahman, yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman ziarah. Program ini memainkan peran penting dalam menarik pengunjung ke Madinah. Platform elektronik “Visit Madinah” menawarkan informasi yang komprehensif, sehingga memudahkan para pelancong untuk merencanakan kunjungan mereka. Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen kota ini untuk memberikan pengalaman yang luar biasa bagi semua pengunjung. Secara khusus, Otoritas Pembangunan Madinah bekerja sama dengan para mitranya untuk memastikan kesiapan 100 lokasi.
Rencana transportasi Madinah
Ke depannya, Madinah memiliki beberapa proyek yang sedang berlangsung untuk lebih meningkatkan sektor pariwisatanya. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan dan merehabilitasi situs-situs bersejarah Islam, melestarikan warisan dan membuatnya lebih mudah diakses. Selain itu, berbagai pilihan transportasi sedang diperluas untuk meningkatkan konektivitas. Kolaborasi antara lembaga pemerintah dan sektor swasta akan terus berlanjut untuk memperkuat infrastruktur pariwisata. Rencana-rencana ini selaras dengan Visi Saudi 2030, yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata dan mempromosikan warisan budaya. Pada bulan September, Otoritas Pengembangan Wilayah Al-Madinah mengumumkan layanan layanan berlangganan bagi para peziarah yang mengunjungi Masjid Nabawi. Layanan antar-jemput ini mencakup stasiun-stasiun seperti rute Abdulaziz Ali-Aliyah dan Al-Khalidiyah, Al-Qasswa, dan Stasiun Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain. Sebulan sebelumnya, otoritas juga mengkonfirmasi rencana perluasan layanan transportasi umum Madinah. Di bawah inisiatif ini, mereka akan membangun hingga 500 stasiun untuk meningkatkan cakupan hingga 90 persen pada tahun 2030. Pada bulan yang sama, pihak berwenang Arab Saudi mengumumkan sistem kereta gantung pada tahun 2025 untuk para peziarah yang mengunjungi Gua Hira. Sementara itu, pada awal Juni, taksi udara memulai debut penerbangan mereka di kerajaan. Tonggak sejarah ini menandai taksi udara otonom tanpa awak, berlisensi, dan pertama kali terbang di negara tersebut.
Foto oleh Abdullah Mukadam di Unsplash