- News
Pertukaran Budaya Tiongkok-Saudi Dipromosikan di Pameran Buku Riyadh
Lebih dari sekadar ikatan budaya, Pameran Buku Internasional Riyadh menyoroti peningkatan kerja sama Tiongkok-Saudi dalam perdagangan dan pariwisata.
Ringkasan Artikel:
- Sastra dan budaya Tiongkok dipamerkan di Riyadh International Book Fair 2024, sebuah bukti dari hubungan Saudi-Tiongkok yang terus berkembang.
- Bayt El-Hekma adalah salah satu peserta penting dalam pameran ini, yang berbicara tentang karyanya dalam menerjemahkan karya-karya klasik Tiongkok ke dalam bahasa Arab.
- Acara ini tidak hanya menyoroti hubungan Tiongkok-Saudi yang semakin erat, namun juga peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, teknologi, dan pariwisata.
Pameran Buku Internasional Riyadh 2024 menekankan pertukaran budaya Cina-Saudi yang semakin mendalam.
Selain itu, pameran ini juga menyoroti pengaruh Tiongkok yang semakin besar dalam lanskap budaya di kawasan ini.
Partisipasi Tiongkok di pameran ini meliputi forum, pameran seni, dan diskusi yang berfokus pada pengalaman sejarah dan budaya bersama.
Pameran ini berlangsung di King Saud University dari tanggal 26 September hingga 5 Oktober.
Di sana, para pengunjung dapat menikmati lebih dari 2.000 penerbit dari 30 negara, termasuk Cina.
Melalui pameran ini, Komisi Sastra, Penerbitan, dan Penerjemahan Arab Saudi bertujuan untuk mempromosikan pertukaran budaya dan berbagi pengetahuan.
Bayt El-Hekma: Menjembatani kesenjangan literatur
Karena acara ini menampilkan sastra Tiongkok bersama dengan novel-novel modern, acara ini memberikan para pembaca sebuah cita rasa pemikiran klasik dan kontemporer.
Pameran ini juga mendukung permintaan yang terus meningkat akan pembelajaran bahasa Mandarin.
Misalnya, penerbit terkemuka Bayt El-Hekma memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara kedua negara melalui sastra.
Bayt El-Hekma, yang berarti “Rumah Kebijaksanaan”, merupakan perpustakaan kerajaan yang telah ada sejak tahun 830 Masehi.
Perpustakaan ini merupakan salah satu pusat pembelajaran terpenting di dunia, yang mengkhususkan diri pada subjek-subjek seperti penerjemahan, filsafat, dan sastra.
Di pameran buku tersebut, Bayt El-Hekma berbicara tentang pekerjaannya menerjemahkan literatur Cina ke dalam bahasa Arab.
Ini termasuk karya-karya klasik seperti “Seni Perang” karya Sun Tzu dan “Tiga Kerajaan” karya Luo Guanzhong.
Manajer editorial Bayt El-Hekma, Amr Moglith, telah mengamati adanya peningkatan minat terhadap bahasa dan budaya Tiongkok di kerajaan.
“Saya melihat adanya permintaan dari warga Saudi untuk mempelajari bahasa Mandarin,” katanya.
“Setiap tahun, permintaan akan buku-buku berbahasa Mandarin meningkat.”
Pentingnya bahasa dan budaya Tionghoa
Sebelumnya, pada bulan September 2024, 175 guru Tiongkok tiba di Arab Saudi sebagai bagian dari program bersama.
Di bawah inisiatif ini, para guru ini akan memberikan pelajaran di sekolah-sekolah Arab Saudi dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Dengan kemampuan bahasa Mandarin, Arab Saudi berharap dapat meningkatkan prospek pekerjaan dan membuka peluang pendidikan bagi kaum muda Saudi.
Lebih penting lagi, ini akan membuka pintu bagi para siswa untuk mengejar pendidikan tinggi di universitas-universitas Cina.
Arab Saudi telah mengakui pentingnya budaya dalam membangun hubungan internasional yang kuat, dan acara ini menandai momen penting dalam memperkuat diplomasi budaya antara kedua negara.
Para penulis, penerjemah, dan seniman Tiongkok dan Arab Saudi berkumpul untuk berpartisipasi dalam panel dan sesi interaktif yang membahas tren sastra, pentingnya penerjemahan, dan masa depan hubungan Tiongkok-Arab Saudi melalui seni.
Perspektif baru tentang hubungan Saudi-Cina
Kemitraan antara Arab Saudi dan Cina tidak hanya mencakup hubungan budaya; ini juga merupakan cerminan dari peningkatan kerja sama mereka di bidang-bidang lain, seperti perdagangan, teknologi, dan pariwisata.
Bagi para pelancong, kolaborasi ini menawarkan jendela yang menarik ke dalam kancah budaya Kerajaan yang terus berkembang.
Pengunjung yang datang ke Riyadh pada musim gugur ini berkesempatan untuk membenamkan diri mereka dalam seni dan sastra tradisional dan kontemporer Tiongkok.
Baik Anda seorang penggemar budaya atau pelancong, pameran ini menawarkan perspektif baru dan pemahaman yang lebih baik tentang budaya global.
Kemitraan yang berkembang antara Arab Saudi dan Tiongkok mencerminkan pergeseran yang lebih luas menuju komunitas global yang lebih saling terhubung, di mana budaya memainkan peran penting dalam diplomasi.
Pameran Buku Internasional Riyadh merupakan bukti dari hubungan yang terus berkembang ini, yang menawarkan pengalaman eksplorasi budaya kepada para wisatawan. Foto dari Saudi Press Agency