- News
Program Umrah Langsung untuk Meningkatkan Pengalaman Jamaah
Program Umrah Langsung menggarisbawahi komitmen Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk meningkatkan pengalaman jamaah umrah.
Ringkasan Artikel:
- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan Program Umrah Langsung yang baru, yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman para jamaah umrah.
- Melalui program ini, para pemasok dapat langsung melayani jamaah umrah tanpa perlu perantara.
- Hal ini menggarisbawahi proyeksi kementerian untuk menerima 15 juta jemaah umrah pada tahun 2025 dan 30 juta jemaah umrah pada tahun 2030.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman jamaah dengan Program Umrah Langsung yang baru.
Melalui program ini, perusahaan dapat secara langsung menawarkan layanan berkualitas tinggi kepada para jamaah tanpa perlu perantara.
Melalui inisiatif ini, jamaah dapat lebih menikmati kunjungan ke situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Muhammad, serta atraksi lainnya.
Selain itu, Program Umroh Langsung memberikan dukungan kepada berbagai penyedia layanan umroh.
Misalnya, program ini mendorong perusahaan untuk memanfaatkan manajemen destinasi dan organisasi perjalanan yang profesional.
Hal ini penting terutama karena Arab Saudi menerima total 13,5 juta jamaah pada tahun 2023.
Program Umrah Langsung: Meningkatkan layanan jamaah
Sejalan dengan peningkatan pengalaman jamaah, Kementerian Haji dan Umrah bekerja sama dengan Pilgrim Experience Program.
Melalui kolaborasi ini, mereka mengadakan pertemuan kedua organisasi umrah di Makkah pada 20 Agustus 2024.
Menteri Haji dan Umrah Tawfiq Al-Rabiah mempelopori pertemuan tersebut.
Kementerian tersebut mengadakan acara tersebut di kantor pusatnya.
Selama pertemuan tersebut, para peserta mengambil kesempatan untuk berbicara tentang tantangan seputar ziarah umrah.
Mereka mendiskusikan solusi untuk hal tersebut dan menunjukkan kepada perusahaan alat dan tolok ukur baru untuk kinerja.
Kementerian juga berbicara tentang arah strategisnya untuk musim umrah dan layanan barunya.
Musim umrah baru dimulai pada tanggal7 Juli.
Inisiatif ini akan mendukung implementasi dan keberhasilan program Umrah Langsung yang baru.
Perubahan visa umrah
Pada bulan April, pihak berwenang Arab Saudi membuat perubahan pada peraturan visa umrah.
Di bawah aturan visa umroh yang lama, masa berlaku visa umroh dimulai sejak masuk ke Arab Saudi.
Sementara itu, di bawah pedoman visa umrah yang baru, visa umrah berlaku selama 90 hari sejak bulan penerbitannya.
Selain Program Umrah Langsung, Kementerian mulai menerbitkan visa Umrah pada bulan Juni di tengah musim pasca Haji. Hal ini dilakukan untuk membantu merampingkan kedatangan jamaah umrah dan memastikan mereka memiliki pengalaman ziarah yang lancar dan mulus. “[This initiative] memanfaatkan pengalaman kementerian dan membuat program teknis dan lapangan untuk melayani para peziarah dan pelaku umrah dan memfasilitasi ritual mereka,” demikian artikel dari Saudi Press Agency (SP).
“Kementerian bekerja dengan tekun untuk berkomitmen menerapkan arahan kepemimpinan yang bijaksana, mengakomodasi lebih banyak jamaah dan pelaku umrah, dan menyediakan layanan yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi mereka,” lanjut pernyataan tersebut.
Pada bulan Juni, Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA) menyiapkan infrastruktur teknis untuk memudahkan prosedur masuk umrah.
Di bawah inisiatif ini, pihak berwenang Saudi akan menggunakan data dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan layanan di Dua Masjid Suci.
Perkembangan ini akan bekerja sama untuk mendukung keberhasilan dan kelancaran Program Umrah Langsung yang baru.
Umrah pada tahun 2025 dan tahun 2030
Sebelumnya pada bulan Agustus, pihak berwenang Arab Saudi memperkirakan kerajaan ini akan menerima 15 juta jemaah umrah pada tahun 2025 dan 30 juta pada tahun 2030.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan Program Layanan Tamu Allah, yang bertujuan untuk menarik lebih banyak jamaah.
Selain itu, program ini membantu memfasilitasi akses ke Dua Masjid Suci dan memberikan akses berkualitas tinggi kepada para peziarah.
Sejalan dengan hal ini, pemerintah Arab Saudi telah membangun infrastruktur tambahan dan meluncurkan teknologi baru untuk meningkatkan layanan digital.
Sebagai contoh, beberapa situs Islam di Makkah dan Madinah akan direnovasi. Foto oleh Hassan Altarazi pada Unsplash