- News
198 Situs Baru Ditambahkan ke Daftar Situs Purbakala Nasional Arab Saudi
Penemuan dan dokumentasi 198 situs baru ini menggambarkan kekayaan warisan dan sejarah Arab Saudi yang memukau.
Arab Saudi memiliki mendokumentasikan 198 situs baru yang memiliki nilai arkeologi dan sejarah, dan menambahkannya ke dalam Daftar Barang Antik Nasional. Pencapaian ini menandai langkah penting lainnya dalam upaya Kerajaan untuk melestarikan warisan budayanya yang kaya. Komisi Warisan Saudi terus memainkan peran penting dalam mengungkap dan melindungi aset bersejarah bangsa. Situs-situs yang baru didokumentasikan ini menjangkau berbagai wilayah di seluruh negeri, termasuk di antaranya Asir dan Provinsi Timur. Banyak dari lokasi-lokasi ini menampilkan prasasti batu kuno, pemukiman tua, dan bangunan bersejarah yang mencerminkan warisan Kerajaan yang beragam.
Kekayaan situs-situs baru
Saat ini, wilayah Hail memiliki 50 situs yang terdaftar, diikuti oleh wilayah Makkah dengan 39 situs. Wilayah Qassim menyusul dengan 34 situs, dan wilayah Al-Jouf dengan 28 situs terdaftar. Sementara itu, wilayah Madinah memiliki 14 situs dan wilayah Tabuk memiliki 13 situs. Berikutnya adalah Riyadh dengan 8 situs, wilayah Jazan dengan lima situs baru, Asir dan Najran dengan masing-masing dua situs. Demikian pula, Perbatasan Utara juga memiliki dua situs sementara Provinsi Timur memiliki satu situs. Dengan 198 situs baru ini, para peneliti dan peminat memiliki informasi yang lebih akurat dan dapat diandalkan mengenai lokasi-lokasi peninggalan sejarah dan arkeologi Arab Saudi. Saat ini, Arab Saudi memiliki total 9.317 situs arkeologi. Mereka menambahkan Distrik At-Turaif di Diriyah pada tahun 2010 dan Jeddah yang bersejarah pada tahun 2014. Sementara itu, mereka menambahkan Rock Art pada tahun 2015, Al-Ahsa Oasis pada tahun 2018, dan Kawasan Budaya Hima di Jazan pada tahun 2021.
Arti penting dari 198 situs baru
Menurut Komisi Warisan, pendaftaran 198 situs baru yang mereka lakukan telah meningkatkan profil global warisan Saudi. Selain itu, komisi ini juga mengakui peran penting yang dimainkan oleh masyarakat dalam penemuan situs-situs baru. Pemerintah Saudi mendesak warga untuk melaporkan penemuan arkeologi baru serta aktivitas ilegal yang membahayakan situs arkeologi. Mereka dapat melakukannya dengan menghubungi komisi di akun media sosialnya, platform Balagh, atau mengunjungi pusat-pusatnya. Atau, mereka juga dapat menghubungi komisi tersebut dengan menelepon Pusat Operasi Keamanan Terpadu 911. Pelestarian situs-situs ini selaras dengan strategi Visi 2030 Arab Saudi. Inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan pelestarian budaya, diversifikasi ekonomi, dan pariwisata yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari visi ini, Kerajaan secara aktif berinvestasi dalam aset budaya dan sejarahnya, membuatnya dapat diakses oleh pengunjung di seluruh dunia. Mendokumentasikan situs-situs ini tidak hanya memastikan perlindungannya, tetapi juga meningkatkan daya tarik Arab Saudi sebagai destinasi budaya global. Dengan melestarikan situs-situs budayanya, Arab Saudi bertujuan untuk menarik jutaan wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan warisan.
Penemuan terbaru
Beberapa sorotan utama dari upaya terbaru ini termasuk mendokumentasikan prasasti batu kuno yang berasal dari ribuan tahun yang lalu. Pada bulan Oktober 2024, Komisi Warisan Saudi menyelenggarakan simposium untuk membahas temuan terbaru di situs arkeologi Al-Faw. Penemuan ini mencakup bukti jaringan rute perdagangan yang kompleks, yang menggambarkan kehidupan yang menarik dari para penghuni awalnya. Prasasti-prasasti ini menawarkan wawasan tentang kehidupan, kepercayaan, dan bahasa penduduk awal Jazirah Arab. Selain itu, situs-situs yang baru terdaftar mencakup bangunan bersejarah dan pemukiman yang menceritakan kisah-kisah masa lalu Arab Saudi yang semarak.